Sunday, December 1, 2013

Melancong Ke Solo

“Ning stasiun balapan
Kuto solo sing dadi kenangan
Kowe karo aku
Naliko ngeterke lungamu
Ning stasiun balapan

Rasane koyo wong kelangan
Kowe ninggal aku
Ra kroso netes eluh ning pipiku”



Ciyeee yang lagi nyanyiin lagu legend yang dikumandangkan oleh Pakde Didi Kempot. Judulnya itu Stasiun Balapan. Seperti yang diketahui sebelumnya, kalau Stasiun Balapan sendiri berada di kota Solo, Jawa Tengah. Untuk lebih tepatnya, Stasiun Solo Balapan berada di wilayah Kelurahan Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Surakarta. Saya kasih tahu dulu ya, jadi Lagunya Pakde Didi Kempot ini, bercerita tentang kisah perpisahan loh. Jadi, si cowok di lagu ini galau berat dan kehilangan banget, gara-gara si cewek mengingkari janjinya bareng si cowok. Dan mulai saat itu, si cewek gak pernah balik plus gak ada kabar lagi.  



Kota Surakarta atau kadang dikenal dikalangan masyarakat dengan nama Kota Solo. Kota Solo sendiri berada di Provinsi Jawa Tengah. Dimana, kota Solo ini merupakan salah satu kota yang dilewati oleh aliran sungai Bengawan Solo, Sungai sekaligus judul lagu keroncong yang diciptakan oleh seniman legendaris Jawa bernama Gesang.


Surakarta atau Solo ini, salah satu kota yang recommended banget buat dijadikan salah satu tempat liburan.



Dan perlu diketahui guys, kita(bisa disebut tri mas ketir) bingung buat kemana? Mau ngapain? Jadwalnya apa? Hahahhaa. At least, kita punya tiga pilihan. Ada yang minta buat wisata kuliner dulu, ada yang minta buat wisata dulu(maen-maen), dan yang terakhir minta buat istirahat di rumah saudaranya. Kita dirundung sikap Galau Gundah Gulana. Kita buat sepakati pakai cara kuno yang tok cer banget buat dipercaya. Kita pakai metode “Hompimpa/Gambreng/Jen/Obyong” banyak banget sebutan buat metode “gambreng(versi Unyil) “ ini. Jadi kita mencoba untuk, bermain gambreng dengan 3 buah tangan. Hasilnya, kita sepakat buat nyari pengalaman coba-coba kuliner ala Kota Solo. Kita menelusuri berbagai sudut Kota Solo dan kita sampai di menu segala usia. Kita bertemu dengan BAKSO. Bakso Solo, salah satu jenis kuliner di Indonesia yang telah benar-benar menjamur. Kita bisa menemukan “Bakso Solo” di berbagai kota yang ada di Indonesia, Bakso Solo bisa tiba di Malang-Probolinggo-Surabaya- dan kota-kota lainnya yang berada di Indonesia.
Bakso Solo dimana-mana!



Sempet sih, saya pikirkan kadang. Kenapa mayoritas bakso yang saya temui di kota-kota yang telah saya kunjungi, memiliki embel-embel SOLO. Mungkinkah, kota Solo merupakan kampong halaman Bakso. Dan akhirnya, saya bareng kedua teman saya yang tepat berada di samping kanan memncoba untuk “kepo” kepada seorang lelaki parubaya yang berada di meja seberang. #sokkenal #hihihi
Kita mulai membuka percakapan dengan memperkenalkan diri masing-masing, diri kami yang hanya sekumpulan anak ingusan SMK yang lagi mencoba ke luar kota untuk mencari pengalaman liburan tanpa orang tua.  Beliau, lelaki parubaya tersebut bernama Bpk. Suwirjo. Bpk Suwirjo ialah lelaki parubaya dengan pekerjaan sebagai guru di salah satu Sekolah Dasar di Kota Solo. Beliau, merupakan orang asli Magelang yang mendapat pekerjaan sebagai seorang guru di Kota Solo ini. *ini yang namanya rezeki* Beliau sempat bercerita tentang dirinya sendiri yang telah tinggal di Kota ini selama 24tahun lamanya. Beliau sempat menganggap, menganggap Kota Solo merupakan Kota yang sepi. Karena, beliau pernah membaca beberapa informasi yang tidak terlalu meng-expose mengenai kota ini. Di Kota Solo sendiri, beliau tinggal bersama kedua orang putrinya dan istrinya. Menurut beliau sendiri, sebagai bagian dari warga Solo, Solo merupakan tempat yang cukup nyaman bila anda ingin mencari kenyamanan dalam kehidupan. Beliau yang tinggal bersama sang Istri menganggap, bahwa kehidupan rumah tangganya merupakan kehidupan yang nyaman dan tentram. Beliau merasa kehidupan rumah tangga yang dia inginkan dapat terwujud dengan tinggalnya di Kota Solo ini. Kita juga sempat menanyakan mengenai nama “Bakso Solo” yang cukup melegenda di banyak kota. Seperti yang kita ketahui, bahwa Bakso Solo sering dijumpai di kota-kota di Indonesia.
Setelah lama kita berbincang bersama Bpk. Suwirjo ini dan menikmati kelezatan hidangan baksonya. Saya sendiri sempat tertarik untuk memiliki sebuah tempat tinggal, dimana tempat tinggal tersebut bernuansa nyaman dan tentram, seperti yang diutarakan oleh Bpk. Suwirjo. Dan akhirnya, kita berpisah dengan Bpk. Suwirjo dan kita sendiri melanjutkan petualangan ini. Namun, karena salah satu dari kita telah letih dengan aktivitas seharian ini. Kita memutuskan untuk menuju rumah saudara dan kita menelfon Om Gani. Om Gani ialah Super Om yang sangat bersedia dan senang menyambut kedatangan kita. *hehehe* Kita dijemput ke rumah Om Gani dan beristirahat untuk melanjutkan hari esok.

Hari Kedua Loh
Gara-gara kebiasaan pasang alarm jam 4 pagi, akhirnya jam 4 pagi saya bangun dan PLEASE INI LIBURAN. Ini gak tahu mana yang salah sama benar. Aku tetep kebangun jam 4 pagi dan susah mau tidur lagi, padahal ini liburan yang biasanya , harusnya kita BANGUN SIANG. Akhiranya, cukup pegang hp dan tweeting time, kegiatan anak muda jaman sekarang. Sosmed dilakukan dimana-mana dan Sosmed selalu ada buat anak muda. Dan, saya pun kembali tertidur sampai jam 7pagi *hahahaha* Saya bangun dengan mata yang tidak segar, sedangkan kedua teman saya sudah siap rapid an kecenya minta ampun. Saya langsung pergi ke kamar mandi dan Om Gani sudah keburu buat nyuruh kita sarapan. *makan gratis yeyeye*
Rio-Tatag-Ilham ketiga cowok kece yang ready buat main-main di Kota Solo ini, akhirnya kita sarapan Nasi Goreng buatan Tante Nani, yang sejatinya ialah istri dari Om Gani.

Kita benar-benar siap buat main lagi sekitar jam 9pagi dan dengan hati gembira, seorang Om tertampan di dunia ini yaitu Om Gani. Om Gani dengan senang hati mau mengantarkan kita untuk keliling ke Kota Solo ini. *tebengan gratis*
Diawali dengan


-Keraton Surakarta
Jadi critanya gini, setelah keluar dari kediaman Om Gani. Saya langsung meminta Om Gani untuk mengantar kita ke Keraton Surakarta, dimana Keraton tersebut sudah cukup terkenal di Indonesia. Perlu diketahui, di Keraton Surakarta ini ada kerbau yang terkenal bagi masyarakat sekitar Solo. Ada waktunya, dimana kerbau ini dibawa keluar untuk mengelilingi rute dalam Kota Solo.
Saya tiba di keratin ini cukup kagum dengan arsitekturnya, cuman 2orang teman saya yang lain malah tidak ada semangatnya sama keraton ini. *beda orang – beda feel ya*
Karena teman-teman saya yang mendesak untuk pergi ke tempat lain. Akhirnya saya cuman bisa ngliat sekilas bangunan Keraton Surakarta ini. #Galau

-Pasar Klewer
Tujuan selanjutnya adalah…………………………….Pasar Klewer
Pasar Klewer, pasar yang cukup terkenal di Indonesia dibanding dengan pasar yang lainnya. Karena, pasar Klewer ini sendiri cukup sering dijadikan tempat shooting oleh stasiun televise swasta Indonesia. Sebenarnya sih, di pasar Klewer itu sendiri gak ada planning buat saya. Tapi, karena Om Gani ada perlu untuk membeli beberapa kain batik yang sudah di pesan oleh Istrinya dan akhirnya rombongan(read: saya-Tatag-Ilham) menurut saja dengan arah yang ditunjukkan oleh Om Gani. Ketika pertama kali dibawa Om Gani ke Pasar Klewer ini, saya sendiri tidak cukup interested cuman karena disini juga jual kuliner lainnya. Jadinya, cukup ada moodbooster buat saya sendiri. Kita mengikuti arah kaki Om Gani untuk membeli pesanan Istrinya. Setelah mendapatkan pesanan itu, Om Gani langsung ngajakin kita buat makan siang. Ternyata Om Gani cukup mengerti dengan kondisi wajah kita yang tidak terlalu excited dengan tempat ini. Tapi, kita mendadak excited ngliat banyak penjual makanan juga disini. Yeayyy
Kita diajak untuk mencicipi Tengkleng Pasar Klewer. Sebenarnya sih, saya sendiri gak tahu apa itu tengkleng, bahannya gimana? Rasanya juga. Om Gani berhenti di warung Tengkleng Bu Edi, ngliat kondisi yang rame gitu, saya yakin warung ini cukup terkenal dan rasanya juga enak. Om Gani memesan 4porsi Tengkleng. Jadi, saya baru tahu kalo tengkleng itu bahannya ternyata tulang kambing yang dagingnya masih menempel. Saya menerima porsi Tengkleng itu dengan tampilan pincuk daun pisang. Pincuk itu berisi tulang kambing dan juga kuah yang benar-benar enak. Saya sangat menyukai bagian kuahnya yang rasanya pedas manis. Cara makan disini, kita sesep-sesep tulang dan gigit bagian dagingnya dan perlu diketahui kalau kuah tengkleng Bu Edi ini benar-benar enak. Nice recommended dari Om Gani.

-Pusat Oleh-Oleh Kreezz
Dan akhirnya, tiba di tempat dimana saya bakal belanja beberapa pesanan keluarga. Jadi, saya bersama teman yang lain dibawa Om Gani ke Pusat Oleh-Oleh Kreezz di Kota Solo.
Tempat yang bersih, nyaman, dan dipenuhi dengan oleh-oleh khas Solo. Disana sebenarnya ada beberapa oleh-oleh yang umum ditemukan di tempat oleh-oleh lain. Karena saya mendapat amanat untuk membelika beberapa makanan kecil untuk dibawa pulang. Akhirnya, saya fokus terhadap apa yang akan saya beli selanjutnya. Disana, saya mencari makanan yang bernama “Intip” #FYI Intip ini merupakan snack yang berbahan beras dengan rasa manis, karena diberi cairan gula merah diatasnya. Nah, Ibu saya memesan snack ini kepada saya untuk dibawa pulang. Selain Intip ini, saya juga membeli brem Solo dan juga keripik belut. Harga yang saya temui cukup murah lhoooooooo……. Dan itu yang membuat saya lebih senang, beli  banyak macam dengan harga miring. Tetep saja, terima kasih ke Om Gani.

Dengan hati yang gembira, kita bisa memperoleh oleh-oleh yang cukup banyak DAN dengan uang saku yang pas-pas an dan itu semua berkat Om Gani, Om yang benar-benar super buat jadi Om plus guide kita.



Itu tuh, kalkulasi pengeluaran selama 2hari di Kota Solo. Murah banget kan? Jadi kita bisa hitung dari awal kita berangkat. Pengeluaran untuk naik kereta api ke Kota Solo itu Rp. 105.000,- dan kita juga butuh tiket pulang dair Kota Solo ke Kota Malang, total untuk transportasinya itu Rp.210.000,-. Kemudian, awal kedatangan itu, kita makan malam pake Bakso Solo. Kalau dihitung-hitung, total maksimal untuk makan malam + jajanannya itu Rp.20.000,-. Terus, untuk oleh-olehnya, saya rela ngluarin uang Rp.100.000,- karena disini saya cukup banyak oleh-oleh yang dipesan orang rumah.

Gimana? Murah kan?
Kok bisa murah sih?
Jadi, saya itu benar-benar berterima kasih sama adanya Om Gani di petualangan ini. Saya sangat dibantu untuk perekonomiannya. Saya diantar maen sama Om Gani, dibayarin makan juga di hari keduanya. Pokoknya, petualangan ini benar-benar dibantu sama Om Gani nya.


Kuliner? Udah
Maen ? Udah
Dan, akhirnya kita emang sudah finish buat nglanjutin petualangan mini ini. Saya -  Ilham – Tatag sudah benar-benar senang dengan perjalanan ini dan petualangan ini. Saya langsung mengontak Om Gani untuk membawa kita langsung ke Stasiun Kereta Balapan Kota Solo. Dengan 3tiket yang sudah dibeli bersama tiket keberangkatan sebelumnya. Kita sudah bersiap untuk kembali ke kota perantauan lagi, kota dimana kita menuntut ilmu tingkat SMK di Malang. Saya sampai di Stasiun tersebut pukul 16.45 menurut jam tangan yang saya lihat sebelumnya. Saya langsung bersiap-siap menuju area kereta, dimana kita harus berangkat. Berpamitan dengan Om Gani merupakan salah satu momen dimana kita merasa sedih. Karena selama 2hari ini, OM Gani selalu siap sedia dengan apapun yang kita inginkan di kotanya Bakso ini.
Tepat pukul 16.55 kereta berangkat menuju arah Kota Malang. Di dalam perjalanan menuju Kota Malang, Tatag sudah mulai tertidur dengan pulas, Ilham sibuk dengan gadget yang ia gunakan dan saya sendiri masih terbayang Kota Solo yang telah dilalui kemarin. Membayangkan suasana Kota Solo yang tentram, suasana jalan yang unik untuk dinikmati dan  kuliner yang cukup memuaskan.
Kota Solo, Kota yang Classic tapi menyenangkan.

1 comment:

Tatag said...

bagus nih ceritanya